KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, tengah menyiagakan tim dokter kesehatan hewan (Keswan) dalam mengawasi dan mengantisipasi penyebaran penyakit antraks di daerah industri ini.
“Kami punya sembilan dokter hewan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika kepada wartawan, Kamis (13/7/2023).
Asep menyatakan, persiapan yang dilakukan sebagai langkah antisipasi. Paling tidak, kata dia, ketika antraks menjadi wabah menyeluruh, pihaknya sudah siap menanganinya.
BACA JUGA: Jamaah Haji Kabupaten Tangerang Kembali, 4 Orang Meninggal di Tanah Suci
Untuk memperkuat upaya itu, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta melibatkan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Selain itu, lanjut Asep, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dalam upaya menambah sumber daya manusia (SDM) sektor kesehatan hewan.
“Nanti kalau ditemukan pasti kami minta bantuan dari instansi terkait dan persatuan dokter hewan, bilamana kasus terjadi,” katanya.
BACA JUGA: DPRD dan Pemkab Tangerang Sama-Sama Sodorkan 2 Raperda
Selain itu, Kabupaten Tangerang akan terus meningkatkan pengawasan hewan ternak yang ada di daerahnya itu, termasuk pengetatan lalu lintas ternak sebagai mencegah kemunculan penyakit tersebut.
“Kami tetap lakukan pengawasan terus-menerus, sekaligus mengawasi perkembangan antraks yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta,” ungkapnya.
Dia mengaku, sejauh ini pihaknya belum menemukan hewan ternak yang terjangkit bakteri antraks. Namun, ia berharap kasus penyakit mematikan itu tidak melanda ke daerahnya.
BACA JUGA: Swasta Kenalkan Mesin Penghancur Sampah ke Pemkab Tangerang
“Belum ada. Jangan sampai ada. Tapi kalaupun terjadi kami siap antisipasi,” ujarnya.
Diketahui, kasus antraks di Gunung Kidul telah mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya terpapar penyakit.
Kasus terjadi terjadi setelah mereka mengonsumsi daging sapi yang diduga terjangkit virus antraks. karena virus antraks terhadap hewan bersifat zoonosis.(Dif)