KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID – Dua kubu warga Kampung Terep, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten, nyaris terlibat tawuran massal, Senin (25/3/2024) dini hari.
Salah satu warga Kampung Terep yang enggan disebutkan namanya mengatakan, keributan antar warga bukan kali pertama, namun sudah kerap terjadi. Kericuhan bermula ketika salah satu kubu warga sedang membangunkan sahur menggunakan speaker musholla.
Kemudian, lanjutnya, beberapa orang dari pondok pesantren (Ponpes) yang ada di sekitar musholla datang menegur. Mereka minta warga tidak menggunakan speker, karena telah mengganggu para santri yang sedang mengaji.
BACA JUGA: Tempat Hiburan Malam di Citra Raya Tangerang Nekat Beroperasi saat Ramadan
Diduga lantaran tidak terima ditegur, warga menjadi kesal. Terjadilah adu mulu antar kedua kubu warga tersebut. Kedua belah pihak saling ngotot, hingga nyaris terjadi tawuran massal.
Namun keributan tersebut berhasil diredam oleh beberpa tokoh masyarakat setempat. Kedua belah pihak berhasil dipisahkan, hingga tawuran massal akhirnya bisa dihindari.
Salah satu tokoh masyarakat Kampung Terep, Bading membenarkan keributan itu. Namun, katanya, saat ini situasinya sudah kondusif.
BACA JUGA: Kaum Milenial Tangerang Dilatih Jadi Barista Kopi
Bading mengatakan, pada Senin (25/3/2024) malam dilakukan mediasi perdamaian, disaksikan aparatur pemerintah Kecamatan Sindang Jaya dan petugas Polsek Pasar Kemis.
“Memang betul ada keributan, sedikit konflik cuma tidak elok bila dibahas lagi. Karena khawatir kembali panas,” imbuhnya.
Bading berharap, keributan tersebut tidak terjadi lagi. Terlebih saat ini sedang berlangsung bulan suci Ramadan 1445/2024 M. “Saya berharap semua bisa rukun kembali,” tegasnya.
Sementara Kapolsek Pasar Kemis, Polresta Tangerang, AKP Ucu Nuryadi menyatakan kedua belah pihak, yakni Santri Pondok Pesantren Al Fallah dengan jemaah Musholla Al Hikmah telah sepakat untuk berdamai.
“Sudah kondusif,” tegasnya.(Der/Dif)