Scroll untuk baca artikel
Lainnya

Warga Desa Cibogo Khawatir Proyek Serpong Garden Timbulkan Longsor

Avatar photo
×

Warga Desa Cibogo Khawatir Proyek Serpong Garden Timbulkan Longsor

Sebarkan artikel ini

KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Warga Kampung Cibogo RW 17, Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, mengaku khawatir terjadinya tanah longsor akibat dari proyek pembangunan Perumahan Garden Serpong.

Pasalnya, proyek pembangunan perumahan yang mengeruk tanah tersebut menciptakan tebing yang cukup tinggi, bahkan ketinggian hingga mencapai 3 meter. Longsor mengancam nyawa serta menimbulkan kerugian materi.

Advertising
Scroll kebawah untuk Baca Berita

Salah satu warga Kampung Cibogo, Jamaludin memgatakan, warga sering merasa sangat ketakutan ketika hujan deras. Mereka khawatir terjadi pergeseran tanah akibat tebing galian yang terkikis air hujan.

“Warga selalu ketakutan, semalam pas hujan, saya gak bwrani tidur. Karena takut longsor,” kata Jamaludin kepada wartawan, Kamis (1/12/2022).

BACA JUGA: Wah, Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang Meningkat

Jamaludin berharap pihak pengembang segera membangun turab agar tebing tanah tersebut tidak terjadi longsor. Sebab, sudah satu bulan lamanya tebing tanah tersebut belum diturab.

Terlebih, lanjutnya, tebing tanah akibat dari pembangunan perumahan Serpong Garden itu juga, lokasinya dekat dengan SDN Cibogo. Dimana nyawa anak sekolah bisa terancam jika terjadi longsor.

Sementara itu, Kepala SDN Cibogo, Sopiah mengakui adanya kekhawatiran terhadap keselamatan anak didiknya. Bisa saja menurut Sopiah, tebing tersebut sewaktu-waktu longsor.

Ia menyebut para wali murid juga selalu mendesak dirinya agar mengajukan turab kepada pihak pengembang dan juga pemerintah setempat. Karena jika dibiarkan bisa membahayakan nyawa anak di sekolah.

“Murid kami ada 400 kurang lebih. Kami takut ketika sedang melakukan kegiatan belajar mengajar terjadi longsor,” katanya.

Sopiah mengaku, dirinya sudah mengadukan persoalan tersebut kepada pemerintah desa dan kecamatan, agar pembangunan turab bisa segera dikerjakan pengembang, sehingga dirinya tidak merasa khawatir.

“Kami intinya berharap bisa segera dibangun turab. Rencananya akan dilakukan rapat kordinasi di kantor kecamatan,” tandasnya.(Deri/Difa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *