REDAKSI24.COM- Pemkot Tangerang Selatan terus mencari investor untuk menerapkan teknologi pengolah sampah. Hal itu dilakukan karena persoalan sampah di Kota Tangerang Selatan, masih menjadi masalah pelik yang sulit ditangani hingga saat ini.
Berbagai langkah telah dilakukan oleh Pemkot Tangsel, namun upaya yang dilakukan belum juga mampu menyelesaikan persoalan sampah tersebut.
Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya selalu mengharapkan undangan kemampuan investor yang punya teknologi untuk menangani sampah di Kota Tangsel.
“Kami berharap ada undangan dari investor yang punya teknologi untuk menangani sampah di Kota Tangsel,” kata Benyamin Davnie, Jumat (25/11/2022).
Selain itu, Benyamin juga mengaku masih menjajaki kerjasama dengan daerah sekitar seperti Serang dan TPA Mambo di kabupaten Bogor untuk pembuangan sampah.
“Untuk kerjasama dengan Serang dan TPA Mambo masih tetap kita lanjutkan,” ujar Benyamin.
Kendala paling besar soal penanganan sampah, kata Benyamin, karena kurangnya lahan tempat pembuangan akhir (TPA) di Tangsel. Menurutnya, jika kita mengikuti PLTSa maka Pemkot Tangsel harus mempunyai lahan setidaknya 5 hektar.
“Nah ini yang menjadi kendala. Kita hanya punya lahan 3 hektar sementara kalau mengikuti PLTSa harus punya lahan minimal 5 hektar,” pungkasnya.
Perlu diketahui, kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang, Serpong Kota Tangsel sudah kelebihan kapasitas daya tampung (overload). Kondisi ini lantaran lahan yang saat ini tidak mampu lagi menampung volume sampah mencapai 150 ton sampai 300 ton per hari sementara luas lahan yang ada saat ini hanya 3 hektar. (van)