Scroll untuk baca artikel
PeristiwaUmum

Tangan Bayi Melepuh, RSUD Balaraja Akui Tak Sempurna Pasang Jarum Infus

Avatar photo
×

Tangan Bayi Melepuh, RSUD Balaraja Akui Tak Sempurna Pasang Jarum Infus

Sebarkan artikel ini
Tangan Bayi Melepuh, RSUD Balaraja Akui Tak Sempurna Pasang Jarum Infus
Manajemen RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang mengakui cairan infus tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan.

KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID –   Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, Desa Tobat, Kabupaten Tangerang, Banten, mengakui melepuhnya tangan bayi berumur 3 minggu akibat terkena cairan infus pada Jumat (29/9/2023).

Wakil Direktur RSUD Balaraja, dr. Ilham Ahmadi Sp.PD mengatakan, saat dirujuk ke rumah sakit, bayi pasangan Anwar dan Dina itu mendapat penanganan medis dari dr. Dewi Darmawati.

Advertising
Scroll kebawah untuk Baca Berita

Dokter Dewi juga yang memasang selang cairan infus ke tubuh bayi tersebut. Namun diduga jarum infusan yang dipasang dr Dewi tidak terpasang dengan sempurna di lengan bayi mungil itu.

BACA JUGA: Duh, Tangan Bayi 3 Minggu Melepuh Usai Dirawat di RSUD Balaraja Tangerang

Hal itu yang dinilai menjadi penyebab lengan bayi menjadi bengkak dan terlihat memar dan kulitnya seperti melepuh.

“Karena bayi ini tidak merengek, kami anggap tidak ada masalah. Sekitar Pukul 8 atau 9 pagi perawat berkeliling, didapati tangannya (bayi) bengkak,” katanya.

Ilham menyebut, biasanya alat infus akan berbunyi ketika selang cairan tertekuk atau ada masalah lainnya.

Artinya, katanya, cairan infus tersebut tetap mengalir namun terjadi ekstravasasi atau kebocoran.

BACA JUGA: Warga Bantar Panjang Tigaraksa Tangerang Ditemukan Membusuk di Dalam Rumah

“Jadi cairan infus keluar bukan ke jalannya tapi ke sekelilingnya, akhirnya memberikan kesan bengkak,” jelasnya.

Ia menjelaskan, bayi itu harus diinfus lantaran mengalami dehidrasi karena air susu ibunya keluar hanya sedikit. Akhirnya diganti susu kaleng tetapi tidak cocok dan menyebabkan bayi muntah.

Kemudian saat dilakukan infus, perawat agak kesulitan mencari pembuluh darah. Sehingga petugas medis harus menusukan jarum berkali-kali.

“Itu sudah bisa terpasang, tapi namanya bayi kan suka gerak-gerak,” tuturnya.

BACA JUGA: Pemilik Ponpes Assalim Pecat Ustadz Cabul dan Minta Polresta Tangerang Proses Hukum

Lebih jauh Ilham membantah petugas lalai dalam melakukan pengawasan. Sebab, kata dia, pihaknya menerapkan 3 kali jaga, yakni pagi, siang dan malam, selama 24 jam.

“Kan ada orang tua bayi, kalau ada apa-apa silahkan kabarin, kami ada terus,” jelasnya.

Ia mengungkap, saat ini kondisi bayi tersebut sudah kembali normal. Karena cairan infusan yang digunakan tidak berbahaya.

“Tidak akan berefek apa-apa karena sekarang sudah kempes,” tandasnya.(Deri/Dif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *