Scroll untuk baca artikel
ParlemenPolitik

Soal PJ Bupati Tangerang, Mahasiswa Sebut Ketua Dewan Pengecut

Avatar photo
×

Soal PJ Bupati Tangerang, Mahasiswa Sebut Ketua Dewan Pengecut

Sebarkan artikel ini
Soal PJ Bupati Tangerang, Mahasiswa Sebut Ketua Dewan Pengecut
Mahasiswa saling dorong dengan petugas keamanan di depan Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Kamis (31-8/2023).

KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID – Ratusan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tangerang (AMT) kembali berunjukrasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Banten, kawasan Puspemkab Tangerang Tigaraksa, Kamis (31/8/2023).

Dalam aksinya aktivis AMT yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu, menyebut Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail sebagai sosok pengecut karena tidak berani menjelaskan secara terbuka proses pengusulan nama-nama calon Penjabat (PJ) Bupati Tangerang yang disampaikan ke Mendagri.

Advertising
Scroll kebawah untuk Baca Berita

Selain dibilang pengecut, Kholid Ismail sebagai Ketua Dewan juga dinilai telah gagal dalam memberikan pendidikan politik yang baik dan santun kepada masyarakat. Kholid juga disebut gagal menjalankan fungsinya sebagai pimpinan dewan.

BACA JUGA: Soal PJ Bupati Tangerang, Mahasiswa Geruduk Pimpinan DPRD

“Kholid Ismail tidak pantas menjadi Ketua DPRD. Kami hanya butuh penjelasan agar tidak ada opini liar,” kata Ketua PC HMI Kabupaten Tangerang, M Agus Toyib dalam orasinya.

Kecaman itu, karena hingga saat ini Kholid Ismail selaku Ketua DPRD tidak juga mau menemui massa aksi dan memberikan penjelasan atas dugaan adanya dua surat berbeda terkait usulan Pj Bupati yang disampaikan ke Mendagri tersebut.

Agus mengaku kecewa kepada para pimpinan DPRD yang hanya bisa berjanji untuk duduk bersama mahasiswa. Namun kenyataannya, mereka tidak mau ditemui. Sebaliknya, menurut Agus, para pimpinan dewan malah membenturkan mahasiswa dengan aparat keamanan.

“Mulai hari ini kami ganti DPRD menjadi Dewan Penghianat Rakyat Daerah,” teriaknya.

BACA JUGA: Terkait Dugaan Adanya Dua Rekom PJ Bupati Kabupaten Tangerang, Pengamat: Pimpinan DPRD Jangan Salah Gunakan Wewenang

Ratusan mahasiswa terus berorasi menuntut transparansi pimpinan dewan terkait dugaan adanya dua surat dalam pengajuan nama-nama calon PJ bupati. Namun, tuntutan itu tidak terpenuhi lantaran Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail tidak juga bersedia datang menemui mahasiswa.

Sehingga, para mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPRD Kabupaten Tangerang dengan mencoba membuka paksa portal pintu gerbang gedung dewan yang dijaga ratusan personel Satpol PP dan Polisi.

Akhirnya terjadi kericuhan, mahasiswa dan aparat keamanan terlibat aksi saling dorong. Mahasiswa terus merangsek untuk bisa masuk ke dalam gedung dewan. Melihat situasi itu, petugas keamanan berupaya memukul mundur mahasiswa agar menjauh dari depan portal masuk gedung dewan.

BACA JUGA: Aktivis Minta DPRD Jelaskan Rekam Jejak 3 Calon PJ Bupati Tangerang ke Publik

Seorang mahasiswa nampak dibopong rekan-rekannya menjauh dari pintu derbang gedung dewan lantaran diduga tak kuat menahan dorongan petugas keamanan. Merasa aksinya dihalangi petugas, mahasiswa akhirnya membakar ban bekas di depan pintu gerbang gedung dewan.

Mahasiswa terus berorasi meminta Kholid Ismail sebagai Ketua Dewan keluar untuk berdialog. Karena situasi memanas, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Adi Tiya Wijaya ditemani Anggota Dewan, Mohammad Ali dan Supriadi datang menemui massa aksi.

Namun negosiasi itu tidak ada titik temu. Mahasiswa tetap menuntut bertemu dengan seluruh pimpinan DPRD. Sedangkan, Ketua DPRD saat itu tidak berada di tempat. Kemudian, Adi Tiya meminta agar dijadwalkan kembali pertemuan itu.

BACA JUGA: Terkait PJ Bupati, Ketua Fraksi Geruduk Ruang Ketua DPRD Kabupaten Tangerang

“Kalau  tuntutan untuk bertemu empat pimpinan DPRD belum bisa kami penuhi, karena Ketua DPRD masih ada kegiatan lain, jadi kami jadwalkan kembali,” katanya.

Mendengar itu, mahasiswa kembali meluapkan kekecewaannya dengan berorasi mengelilingi ban bekas yang dibakarnya di depan Gedung DPRD. Massa mahasiswa akhirnya membubarkan diri seraya mengancam akan kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi.(Der/Dif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *