JAKARTA, REDAKSI24.CO.ID – Saat sesi tanya jawaban dalam debat kandidat yang digelar KPU Kota Tangerang di hotel Bidakara, pada Rabu (23/10/2024) malam, ketiga paslon saling menyentil tugas dan kewenangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Seperti pertanyaan yang dilontarkan calon Wali kota nomor urut 3, Sachrudin-Maryono yang mempertanyakan kepada paslon Nomor urut 01 Faldo Maldini-Fadhlin Akbar, bagaimana cara memaksimalkan pelayanan publik bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Pada sesi tanya jawab itu, Sachrudin yang bermaksud ingin mengetahui adanya program dari Visi-Misi Faldo-Fadhlin yang akan mempersingkat waktu pelayanan publik yang dapat diselesaikan maksimal dalam satu hari kerja itu, malah mendapat bimbingan dari Faldo-Fahdlin.
BACA JUGA : Debat Kandidat Calwalkot Tangerang, Faldo-Fadhlin Komitmen Kurangi Angka Pengangguran
Dari pertanyaan Sachrudin, bagaimana cara program yang dicanangkan Faldo-Fadhlin dapat melakukan pelayanan publik yang membutuhkan verifikasi berkas, kemudian serta survei lokasi dan tidak mungkin bisa diselesaikan satu hari kalau menurutnya.
“Pak Fadhlin, ini pelayanan satu hari secara general?,” tanya Sachrudin pada debat sesi tanya itu.
Dari pertanyaan itu, Faldo dan Fadlin pun menjawab dengan lugas terkait pelayanan masyarakat yang seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang jangan hanya berdiri sendiri. Sebab menurut Faldo, Pemkot punya perangkat seperti kelurahan, Kecamatan, dan juga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada.
“Oleh karena itu, untuk pelayanan yang ditanyakan tadi tentunya optimalisasi peran kelurahan untuk pelayanan itu bisa, Pak. Memang mungkin concernnya Pak Sachrudin adalah adanya beberapa SOP-SOP yang terkait dengan aturan-aturan lain. Tapi Pak, kami terinspirasi dengan bagaimana banyaknya teknologi hari ini yang bisa diterapkan untuk menyelesaikan persoalan yang sangat cepat,”jelasnya.
BACA JUGA : Debat Perdana Kandidat Calwalkot, Faldo-Fadhlin Sampaikan 5 Misi untuk Memajukan Kota Tangerang
Dan jika diberikan kesempatan, kata Faldo, mungkin kurang dari satu hari persoalan tersebut bisa selesai. Mudah-mudahan per jam masyarakat Kota Tangerang dari datang, sampai dilayani di puskesmas mudah-mudahan tidak sampai sejam. Minimal target kita tujuh menit bisa selesai.
“Itulah yang namanya kerja tuntas, Pak. Itulah yang namanya gerak cepat, Pak mohon izin pak Sachrudin, caranya juga dengan adanya teknologi, dengan adanya fasilitas-fasilitas lain aplikasi dan sebagainya. Kita jangan sampai menunggu dalam ketidakpastian, jangan sampai nunggu berhari-hari. Habis di jalan, habis ongkosnya. Kasihan Bapak Ibu kita. Jadi optimalkan kelurahan, optimalkan perangkat desa optimalkan perangkat RT/RW, mudah-mudahan selesai lebih cepat, lebih baik gerak,” ungkapnya. (van)