KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID – Praktisi pendidikan Intan Nurul Hikmah menilai pentingnya pemerataan sekolah inklusi di Banten, khususnya Kabupaten Tangerang. Idealnya, sekolah biasa yang mengakomodasi semua peserta didik itu, ada di setiap kecamatan.
Wanita mantan anggota DPRD Kabupaten Tangerang dua periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu, menyebut sekolah inklusi di Kabupaten Tangerang harus mendapat perhatian serius dari semua pihak.
“Memang idealnya untuk tiap kecamatan ada satu sekolah inklusi. Ini harus menjadi perhatian bersama, agar kuantitas sekolah inklusi terus bertambah,” ujar Intan saat diskusi dengan sejumlah psikolog pendidikan, Selasa (28/5/2024).
BACA JUGA: Resmi Dilantik, Kepengurusan APPI Diharap Jadi Solusi Pendidikan Banten
Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Kabupaten Tangerang periode 2015-2019 itu mengatakan, saat ini di Kabupaten Tangerang terdapat sekitar 12 sekolah Inklusi.
Yang meliputi level Sekolah Dasar (SD) dan level Sekolah Menengah Pertama (SMP), itu pun, kata Intan, lebih banyak didominasi sekolah swasta.
“Untuk jenjang SMP baru ada tiga sekolah inklusi, itu semuanya sekolah swasta,” ujar perempuan pertama yang pernah menjabat pimpinan DPRD Kabupaten Tangerang.
Ke depan, kata Intan, jumlah sekolah inklusi di Kabupaten Tangerang harus ditingkatkan.
BACA JUGA: Intan Nurul Hikmah Akui Pondok Pesantren Benteng Ahlak Generasi Muda
Pada kesempatan yang sama, Psikolog Pendidikan, Winy Nila Wisudawati mengatakan, fenomena anak berkebutuhan khusus sudah dapat terlihat sejak usia dini.
Upaya yang dapat dilakukan, kat dia, dengan memberikan psiko edukasi kepada guru untuk dapat mengidentifikasi lebih dini anak-anak berkebutuhan khusus di kelas.
“Tentunya tidak terlepas dari pengawasan tenaga ahli dalam hal ini psikolog pendidikan,” kata Ketua Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) Provinsi Banten.
BACA JUGA: Majukan Pondok Pesantren, Intan Janjikan Beasiswa Keluar Negeri Bagi Santri Berprestasi
Seperti diketahui, sekolah inklusi adalah sekolah biasa (SB) yang mengakomodasi semua peserta didik, baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus (ABK).
Menurut Rose & Howley (2007), sekolah inklusi adalah sekolah dengan sistem layanan pendidikannya mempersyaratkan agar anak berkelainan dilayani di sekolah sesuai kemampuannya bersama teman sebayanya.(Dif)