Scroll untuk baca artikel
Lainnya

Ruwatan Budaya, Aria Bima: Padepokan Mbangun Karso Tempat Kreasi Seniman Wong Cilik

Avatar photo
×

Ruwatan Budaya, Aria Bima: Padepokan Mbangun Karso Tempat Kreasi Seniman Wong Cilik

Sebarkan artikel ini

TANGERANG, REDAKSI24.COM– Kepala Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan (BKN PDIP), Aria Bima menyampaikan bahwa Padepokan Budaya Mbangun Karso sebagai tempat berkreasi para seniman wong cilik.

Hal itu dikatakan Aria Bima pada acara Ruwatan Budaya dan Pelantikan Pengurus Padepokan Budaya Mbangun Karso sekaligus Peresmian Kembali Aula Trisakti Bung Karno, Sabtu (29/10/2022).

Advertising
Scroll kebawah untuk Baca Berita

Padepokan Budaya Mbangun Karso sendiri adalah lembaga sosial budaya di bawah naungan Yayasan Sosial Budaya Mbangun Karso, bertempat di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.

“Padepokan Budaya Mbangun Karso ini adalah tempat berkreasi dan berekspresi wong cilik dalam berkarya seni dan budaya,” ungkap Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu.

Dia berharap produk kesenian Padepokan Budaya Mbangun Karso bukan saja populer pada lingkup Banten, tapi juga bisa menasional bahkan mendunia.

BACA JUGA: Ratusan Seniman Paguyuban Mbangun Karso Meriahkan Perayaan Satu Dekade Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis

Aria Bima juga menyampaikan apresiasi atas semangat seluruh pengurus dan anggota padepokan dalam melestarikan budaya bangsa.

Menurut dia, budaya bangsa Indonesia merupakan jati diri sebagai bangsa yang multikultur dan juga bangsa yang besar. Oleh karena itu jangan sampai budaya bangsa Indonesia diklaim atau punah.

“Mari terus jaga budaya bangsa kita, rawat dan lestarikan. Karena jati diri kita berada di ragam budaya yang bangsa kita miliki,” ujarnya.

Aria Bima menyatakan, bahwa PDIP merupakan partai yang berusaha untuk terus melestarikan budaya bangsa. Sehingga PDIP akan terus mendukung dan mensupport Padepokan Budaya Mbangun Karso.

BACA JUGA: Sejumlah Perusahaan BUMN Dukung Keberadaan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis

“Padepokan ini sebagai wadah untuk melestarikan budaya bangsa dari semua suku dan etnis di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Ananta Wahana menuturkan, bahwa Padepokan yang didirikan sejak 13 tahun lalu itu awalnya merupakan pusat pelatihan Cipayung plus. 

Dan saat ini, kata dia  berkembang menjadi Padepokan Kebangsaan yang didalamnya juga terdapat lembaga pendidikan berkelas internasional.

Menurut Anggota DPR RI Dapil Banten itu, bahwa kegiatan tersebut juga digelar untuk membangkitkan kembali dunia seni budaya yang sempat terpuruk karena pandemi Covid-19.

“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini kondisi para pelaku seni budaya nasional dapat kembali bangkit untuk menghibur masyarakat. Karena dengan begitu kehidupan ekonomi mereka akan membaik pula,” ujarnya.

Direktur Karang Tumaritis Institute Abraham Garuda Laksono menjelaskan, bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Sekolah Kania dalam pendidikan para imigran.

BACA JUGA: Resmikan Penataan Ulang Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Sekjen PDI Perjuangan : Negara Kita Butuh Generasi Muda Yang Mampu Membawa Kebangkitan dari Krisis Akibat Pandemi

Juga yayasannya mempunyai Institute Kibar UMKM Pancasila atau IKUP yang memfokuskan diri dalam melakukan pembinaan kepada UMKM.

Tercatat ada 150 an UMKM yang dibina dalam memperlancar usahanya (pembuatan NIB, sertifikasi halal, PIRT, sampai dengan mendapatkan label SNI). 

“Semua itu merupakan upaya dalam mewujudkan Trisakti sebagaimana yang dicita-citakan oleh Bung Karno. Hal ini terus kami lakukan demi mewujudkan kesejahteraan bagi para pelaku usaha mikro,” ungkap anak muda jebolan James Cook University Singapore itu.

Diketahui, kegiatan Ruwatan Budaya dan Pelantikan Pengurus Padepokan Budaya Mbangun Karso sekaligus Peresmian Kembali Aula Trisakti Bung Karno itu berlangsung meriah.

Sejak pagi hari masyarakat sekitar Padepokan disuguhkan dengan pagelaran budaya mulai dari campur sari, liong, barongsai, gambang kromong hinga Reog Ponorogo, juga pembagian ratusan paket sembako bantuan CSR BRI bagi penggiat budaya. 

Kemudian kegiatan seni budaya bersambung hingga malam hari dengan menampilkan kesenian Debus Jalak Setra Tembong Agung Banten dari Padepokan Sinatria Sunda.

Kegiatan diakhiri dengan menampilkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk sampai dini hari dengan Dalang Ki Doto Prabowo membawakan lakon “Wahyu Cakra Ninggrat”.(Aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *