KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Banten, mengingatkan warga agar waspada dengan mewabahnya penyakit demam berdarah dengeu (DBD).
Mewabahnya DBD di daerah seribu indutri itu ditandai dengan peningkatan kasus penderita penyakit mematikan tersebut pada pertengahan tahun 2022.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Tangerang, dr Sumihar Sihaloho mengatakan, pada 2022 ini, kasus DBD meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Dari data sepanjang Januari sampai September 2022, tercatat ada sebanyak 1.035 kasus penderita DBD. Sementara pada tahun 2021 pada periode yanga sama hanya ada 671 kasus.
“Peningkatan cukup signifikan, padahal belum sampai akhir tahun. Saat ini aja sebanyak 1.035 kasus DBD,” kata Sumihar Sihaloho kepada Redaksi24.com, Selasa (27/9/2022).
“Kalau tahun lalu total hanya 671 kasus,” sambungnya.
BACA JUGA: Postur RAPBD 2023 Kabupaten Tangerang Lebih Besar Belanja Publik
Sumihar mengungkap, penemuan kasus DBD yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti di daerah seribu industri itu telah menjangkiti segala usia, mulai anak-anak hingga orang lanjut usia (Lansia).
Untuk itu, pihaknya saat ini tengah melakukan pengendalian dengan menyiapkan sebanyak 44 fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan 25 rumah sakit, guna menghadapi lonjakan kasus DBD.
“Untuk usia rentan paling terbanyak di usia 15 tahun sampai 44 tahun. Upaya yang dilakukan, kami terus melakukan pemantauan per kasus DBD yang sudah terlaporkan dengan kegiatan penyelidikan epidemiologi ke rumah pasien dan pemeriksaan jentik ke lingkungan rumah pasien,” jelasnya.
Dengan begitu, Sumihar mengimbau, kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang agar dapat meningkatkan kewaspadaan serta memperhatikan kebersihan lingkungan.
Diantaranya, seperti selalu mengecek tempat penampungan air yang bisa menjadi perkembangan jentik nyamuk dan selalu menerapakan gerakan 3M plus yakni menguras, menutup serta mengubur.
“Himbauan dengan membuatkan surat edaran tentang kewaspadaan DBD dan pengendalian DBD dengan Gerakan Bulan Bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” tandasnya.(Deri/Difa)