KOTA TANGSEL, REDAKSI24.CO.ID – Gelombang penolakan kerjasama atau MoU rencana pembuangan sampah Tangsel ke wilayah Lebak menuai penolakan dari sejumlah kalangan DPRD setempat.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Lebak Agil Zulfikar menolak rencana pengiriman sampah dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan ke TPAS Dengung di Lebak, Banten. Agil menyebut rencana ini sangat terburu-buru.
“Secara pribadi saya jelas menolak karena memang atensi masyarakat di media sosial cukup beragam tapi lebih dominan yang negatif yang tidak menginginkan ada penumpukan sampah di Lebak atau sampah dari daerah lain,” katanya.
Agil menjelaskan sarana dan prasarana di TPAS Dengung belum memadai. Dia mengatakan, jangankan menerima sampah dari Tangsel, sampah di Lebak saja belum terkelola dengan baik.
“Dari sisi kesiapan jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyatakan tidak siap. Infrastruktur untuk menampung sampah dari luar berkaitan alat di lapangan dan memang kajiannya belum terlalu matang, maka tidak baik, tidak usah terburu-buru,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengaku, menyerahkan sepenuhnya ke Pemda Lebak.
“Saya serahkan itu sepenuhnya ke Pemda Lebak,” kata Benyamin saat ditanya Redaksi24.co.id, Kamis (12/10/2023).
Benyamin menuturkan, MoU pembuangan sampah bukan satu-satunya yang kita kerjasamakan. Akan Tetapi, kata Benyamin, MoU dengan Pemda Lebak itu menyangkut soal pendidikan, Pariwisata, Penelitian dan Lingkungan Hidup.
“Jadi sampah bukan satu-satunya yang kita kerjasamakan. Ada juga MoU soal Pendidikan, Pariwisata, Penelitian dan Lingkungan Hidup,” ujarnya.
Ditanya kemungkinan penolakan dari Pemda Lebak soal pembuangan sampah Tangsel, Benyamin mengatakan, pihaknya akan mencari solusi tempat pembuangan sampahnya seperti apa.
“Ya kita mikir lagi dan mencari tempatnya seperti apa. Tapi kita berharap MoU itu dapat disepakati,” ungkapnya.
Diketahui, sebanyak 400- 450 ton sampah per hari ditampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Mayoritas sampah yang masuk merupakan sampah keluarga dan plastik. (Red)