KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID – Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Banten kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau hearing terkait polemik wacana revitalisasi Pasar Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis, Rabu (7/6/2023).
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Nasrullah J Ahmad menyatakan, dalam RDP kedua ini, pihaknya masih mencoba menyinkronkan data dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) maupun Koperasi Pedagang Pasar Taman (Koppastam).
Jika nantinya telah jelas, kata Nasrullah, Komisi II akan mengeluarkan rekomendasi kepada Bupati Tangerang atas rencana revitalisasi pasar tradisional tersebut.
“Kami sinkronisasi data dulu, baru nanti kami keluarkan rekomendasi. Setelah itu bupati yang memutuskan,” jelasnya.
BACA JUGA: Dewan Gelar Hearing Terkait Pro Kontra Revitalisasi Pasar Kutabumi Tangerang
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar NKR Kabupaten Tangerang, Finny Widiyanti kembali menegaskan, revitalisasi Pasar Kutabumi merupakan keharusan.
Sebab, kata dia, selain menjadi program Pemkab Tangerang, revitalisasi dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada para pedagang maupun pengunjung.
“Kita harus dukung program daerah. Pedagang harus difasilitasi untuk mendapatkan ruang dagang yang nyaman, aman dan bersih,” kata Finny.
BACA JUGA: Pemkab Tangerang Dinilai Setengah Hati Bangun Jalan Raya Teluknaga
Finny menyebut sampai saat ini sudah ada sekitar 65 persen pedagang yang ada di Pasar Kutabumi telah menyetujui program revitalisasi dan berminat membeli ruang dagang di pasar tradisional tersebut.
Atas dasar itu, ia meminta para pihak yang kontra maupun pro untuk mencocokan data, agar sama-sama mengetahui seberapa besar pedagang yang menolak atau setuju dengan wacana revitalisasi pasar tersebut.
Sementara itu, Ketua Koppastam, Kholid meminta Pemkab Tangerang mengkaji ulang rencana revitalisasi Pasar Kutabumi. Jika program tersebut dipaksakan, menurut Kholid akan memicu konflik antar pedagang.
“Ini kan baru usulan, sebaiknya ditunda dan dikaji dahulu, jangan sampai malah berantakan,” ujarnya.(Der/Dif)