KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang, Banten, membuka layanan pengobatan gratis bagi korban gempa di lokasi Kampung Cibereum Kaler, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kedatangan tim relawan kemanusiaan PMI guna membantu memeriksa kesehatan warga yang tinggal di tenda-tenda pengungsian, selama lebih dari satu pekan semenjak peristiwa gempa terjadi.
Kepala UDD PMI Kabupaten Tangerang, Zainal Muttaqin mengatakan, selain keluhan korban luka, infeksi saluran pernapasan atau ISPA seperti batuk dan pilek menjadi salah satu keluhan kesehatan yang dominan diakui warga Desa Cibereum.
“200 lebih warga langsung berobat saat posko kesehatan gratis dibuka PMI dan hari ini bukan yang terakhir, karena akan berlanjut,” kata Zainal dalam keterangan persnya, Jumat (2/12/2022).
BACA JUGA: Warga Desa Cibogo Khawatir Proyek Serpong Garden Timbulkan Longsor
Lebih jauh, Dok Boy panggilan akrab sang dokter ini mengingatkan warga korban gempa untuk selalu mengisi perut untuk mengindari fisik yang lemah dan menjaga kebersihan dan sanitasi selama di pengungsian sehingga tidak mudah terserang penyakit.
“Masyarakat akan mudah terserang penyakit kalau perut dalam keadaan kosong, jadi perlu untuk selalu mengkonsumsi makanan dan juga menjaga kebersihan di lokasi pengungsian,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu warga, Aos (55) menyatakan sangat terbantu dengan adanya pelayanan pengobatan gratis oleh PMI Kabupaten Tangerang. Ia mengaku kalau dirinya sudah beberapa hari ini mengalami batuk flu, apalagi saat ini masih mendiami tenda pengungsian.
“Bantuan terus berdatangan untuk para korban gempa, namun untuk kesehatan ini yang pertama, sembako dan makan juga pakaian layak pakai sudah banyak dan kami masih butuh air bersih kebutuban MCK dan terpal,” terangnya.
Senada, Supendi Ketua Rt 05 Cibereum mengatakan, keberadaan posko kesehatan sangat membantu warga. Sebab, berbagai bantuan sudah sampai di Cianjur, namun yang terpenting warga membutuhkan obat-obatan dan pengobatan, karena warga banyak yang sakit.
“Bersyukur ada bantuan tim kesehatan, warga sudah mengalami sakit karena capek dan lelah tinggal di pengungsian, ada juga mengalami gatal-gatal dan flu disertai batuk-batuk,” tandasnya. (Deri/Difa)
