KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar menyalurkan bantuan sosial (Bansos) bagi warga Kabupaten Tangerang. Pembagian Bansos dilaksanakan dalam memperkuat pelayanan dasar Pemprov Banten kepada masyarakat.
Demikian disampaikan Al Muktabar usai menyalurkan bantuan sosial masyarakat di Aula Kantor Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Rabu (31/1/2024).
“Birokrasi bertugas melayani masyarakat. Kami menggiatkan tugas dalam fokus yang kami sebut tematik agar pelayanan dasar untuk masyarakat bisa terpenuhi,” jelasnya.
BACA JUGA: Pj Gubernur Banten Resmikan 18 Sarana Pendidikan di Kabupaten Tangerang
Dijelaskan, begitu banyak agenda pembangunan yang dilaksanakan Pemprov Banten. pembangunan yang dilaksanakan, kata dia, pada dasarnya atas usulan dan untuk memenuhi pelayanan dasar masyarakat.
Di antaranya penanganan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting dan gizi buruk, pengendalian inflasi, serta penciptaan kondusifitas untuk investasi masuk ke Provinsi Banten.
Al Muktabar berpesan kepada penerima bantuan untuk mempergunakannya secara bijaksana sesuai keperluan.
BACA JUGA: Pj Gubernur Banten Ingin Daya Tampung Sekolah Negeri Maksimal
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Banten, Virgojanti memaparkan, penyaluran Bansos ditujukan dalam rangka penanganan kemiskinan, khususnya di Kabupaten Tangerang.
Bantuan yang disalurkan berupa 81 unit kursi roda bagi disabilitas, 80 pasang tongkat ketiak bagi disabilitas, bantuan kaki palsu bagi disabilitas sebanyak 30 buah, tongkat kaki tiga bagi lanjut usia se-Provinsi Banten.
Kemudian bantuan jaminan sosial bagi 65.000 kepala keluarga (KK) miskin ekstrem se Provinsi Banten, untuk Kabupaten Tangerang sebanyak 8.654 KK masing-masing Rp500.000.
Bantuan permakanan susu dan telur se-Provinsi Banten untuk 12.000 penerima masing-masing 6 Kg Telur dan Susu UHT ukuran 125 Ml sebanyak 90 buah. Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) se Provinsi Banten 740 penerima untuk Kabupaten Tangerang 150 penerima masing-masing Rp2.500.000.
BACA JUGA: Pj Bupati Tangerang Minta PHRI Promosikan Produk UMKM
Bantuan alat bantu dengar bagi disabilitas sebanyak 39 pasang se Provinsi Banten masing-masing Rp15 juta dan Bantuan Beras untuk Kabupaten Tangerang sebanyak 3.515 KPM masing-masing 10 Kg.
Kemudian bantuan makanan bernutrisi untuk anak stunting sebanyak 425 paket se-Provinsi Banten, untuk Kabupaten Tangerang sebanyak 55 Paket, jenis bantuan yang diberikan berupa beras fortifikasi: telur, susu UHT, kacang hijau, biskuit regal, gula aren dan minyak goreng.
Bantuan pemberdayaan ekonomi perempuan untuk anak perempuan kepala keluarga dan orang tua anak stunting, jenis bantuan yang diberikan Oven dan Loyang sebanyak 2.200 penerima se-Provinsi Banten untuk Kabupaten Tangerang 340 Penerima dan chopper sebanyak 385 Penerima se-Provinsi Banten, untuk Kabupaten Tangerang 35.
BACA JUGA: Bagi-Bagi Bibit Cabai ke ASN, Pj Bupati Tangerang Dikritik Mahasiswa
Bantuan natura untuk perempuan dan anak penyintas kekerasan sebanyak 100 orang berupa beras, kacang hijau, sarden, teh celup, susu, minyak goreng dan tepung terigu, Bantuan Benih Padi untuk 10 Ha, sebanyak 250 Kg, Penerima Poktan Tari Kolot II.
Pemprov Banten juga menyalurkan bantuan benih bawang merah 250 Kg, Insektisida Karbofuran 3 G masing-masing 5 Kg, Mulsa Plastik Hitam Perak 4 Roll, Pupuk Organik Granule masing-masing 250 Kg, NPK 16 @100 Kg, Tsp/SP36 masing-masing 25 Kg, KCI masing-masing 25Kg, penerima Poktan Serba Guna.
Ada juga Bantuan Ikan Konsumsi sebanyak 100 bag masing-masing 1 Kg; Bantuan Listrik Desa untuk Kabupaten Tangerang 2.500 Rumah Tangga Sasaran; Bantuan BPJS Peserta Bukan Penerima upah yang dibiayai Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang sebanyak 161.863 jiwa.
BACA JUGA: Perkenalkan Produk Perikanan Kabupaten Tangerang, Diskan Gelar Bazar
“Serta bantuan keuangan kepada pemerintah desa sebesar Rp32.600,000.000, untuk Kabupaten Tangerang 246 desa masing-masing Rp.100.000.000,” jelas Virgo.
Salah satu penerima bantuan, Nurhalifa asal Kecamatan Jayanti merasa terbantu dengan bantuan kursi roda. Gadis 11 tahun penyandang disabilitas itu, selama ini tidak bisa berjalan.
Senada diungkap Hendri, penyandang disabilitas asal Jayanti itu mengaku merasa terbantu dengan bantuan sepasang tongkat ketiak untuk aktivitas jalan.
Sementara Febrian asal Sukatani Kecamatan Rajeg mengucapkan syukur atas bantuan kaki palsu untuk menunjang aktivitas sehari-harinya.(Dif)