KABUPATEN TANGERANG,REDAKSI24.COM– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang tengah menyelesaikan pembangunan jalan dan jembatan di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Pembangunantersebut guna mempermudah akses masuk ke kawasan hutan mangrove Ketapang Aquaculture.
“Kami telah melaksanakan beberapa pembangunan temasuk pembangunan jalan serta jembatan di Desa Katapang guna mempermudah akses masuk ke kawasan hutan mangrove Ketapang Aquaculture,” papar Kepala Bidang Bina Marga, Endang Sukendar.
Endang menjelasan dari total keseluruhan 2 titik lokasi yang dilakukan pembangunan, sudah 1 titik lokasi jalan sepanjang 110 meter yang telah dikerjakan dan 1 titik jembatan sepanjang 176 meter yang sedang diselesaikan.
BACA JUGA:Jelang PEMSEA 2022, Pemkab Tangerang Perbaiki Jalan dan Normalisasi Sungai
“Untuk proses pembangunan jalan dan jembatan di kawasan tersebut sudah hampir rapung,” kata Endang.
Menurut Endang, nantinya jalan dan jembatan itu dilalui para tamu dari 12 negara dan 53 kota pesisir se-Asia Timur pada acara internasional Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG) 25 sampai 28 Oktober 2022.
Lanjutnya, pembangunan akses jalan dan jembatan di kawasan tersebut juga bermanfaat bagi warga sekitar untuk mendorong membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Mayoritas warga Desa Ketapang adalah nelayan, tentunya dengan pembangunan ini (jalan dan jembatan) dapat memberikan manfaat untuk membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar wisata mangrove,” katanya.
BACA JUGA: Pemkab Tangerang Diminta Fokus Selesaikan RPJMD
Endang mengingatkan, penerapan (Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi penting dilakukan pada seluruh aspek pembangunan infrastruktur, bukan hanya di Desa Ketapang tapi di seluruh proyek pembangunan.
BACA JUGA: Pemkab Tangerang Tambah Anggaran Pendidikan
Untuk itu, ia mengimbau agar kepada kontraktor agar selalu menerapkan K3 di lapangan. Dengan begitu, tentunya memiliki beberapa keuntungan seperti mengurangi keterlambatan penyelesaian proyek, dan mencegah kecelakaan. Sehingga, proses pembangunan dapat menciptakan rasa aman, dan aktivitas disekitar proyek tidak terganggu.
“Diingatkan kembali, agar K3 Konstruksi benar-benar diterapkan pada seluruh aspek Pembangunan Infrastruktur, bukan hanya di Desa Ketapang saja tapi diseluruh proyek pembangunan,” tandasnya. (ADV)