KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID – Pegiat Kesehatan Tangerang, Abdul Matin mengaku heran dengan adanya Calon Bupati dan Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Tangerang yang menjanjikan program berobat gratis menggunakan KTP kepada warga jika terpilih pada Pilkada 27 Nopember 2024.
Menurut Abdul Matin, janji tersebut jelas keliru. Sebab, kata dia, sudah dari dua tahun lalu, sejak kepemimpinan Ahmed Zaki Iskandar, Kabupaten Tangerang telah mencapai cakupan semesta jaminan kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC).
Itu artinya, menurut Abdul Matin, masyarakat Kabupaten Tangerang yang belum memiliki BPJS Kesehatan bisa mendapat pelayanan kesehatan secara gratis menggunakan KTP.
“Pernyataan tersebut blunder, karena program berobat gratis menggunakan KTP itu sudah berjalan sejak dua tahun lalu di Kabupaten Tangerang. Saat ini tinggal dilanjutkan dan ditingkatkan saja,” ungkap Abdul Matin kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).
Ketua Yayasan Al Matin ini menilai, janji program berobat gratis yang kerap dipaparkan salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati Tangerang, menunjukkan Paslon tersebut kurang memahami program UHC.
BACA JUGA: Cabup Tangerang Maesyal Rasyid Ajak Warga Jayanti Coblos Nomor 2
Lanjut Abdul Matin, kurangnya pemahaman calon pemimpin tentang UHC bisa menjadi tanda kurangnya wawasan terhadap isu-isu di bidang kesehatan.
“Pemahaman di bidang kesehatan sangat penting bagi seorang pemimpin karena berdampak pada kebijakan yang mereka buat serta layanan kesehatan yang diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Lebih jauh Abdul Matin juga menyindir pernyataan blunder yang disampaikan salah satu calon Wakil Bupati Tangerang dalam debat perdana Pilbup Tangerang yang digelar di Aston Hotel Serang, Banten, Sabtu (19/10/2024) lalu.
BACA JUGA: Gerindra Targetkan Andra-Dimyati dan Maesyal-Intan Menang Maksimal di Kabupaten Tangerang
Saat ditanya cara meningkatkan indeks kemandirian fiskal (IKF) Kabupaten Tangerang oleh lawan debat, calon wakil bupati itu malah menjanjikan bakal meningkatkan inflasi.
“Padahal, inflasi semestinya ditekan serendah-rendahnya. Meski pemahaman itu keliru, tetapi tidak ada upaya dari calon bupati untuk mengoreksi pernyataan pasanganya itu sepanjang debat,” ungkap Abdul Matin.(Dif)