KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Banten, dalam waktu dekat berencana melakukan evaluasi terhadap kinerja jajaran dinas pendidikan (Dindik) dan stakeholder terkait lainnya.
Rencana evaluasi itu, lantaran dewan merasa telah dikibuli atau dibohongi Dindik terkait masih tingginya angka putus sekolah di Kabupaten Tangerang.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Nasrullah Ahmad meminta Dindik serius dalam melakukan pendataan kasus anak putus sekolah.
Terlebih, kata dia, dari data yang dikeluarkan Kemendikbud, angka putus sekolah di Kabupaten Tangerang tetap tertinggi se Provinsi Banten meski sudah dikurangi jumlahnya dari kalangan sekolah berbasis agama yang dikelola Kemenag.
“Dalam waktu dekat kami akan lakukan evaluasi lagi terhadap kinerja Dindik. Kalau datanya tidak singkron, sama saja Dindik ngibuli dewan. Dindik harus bertanggungjawab atas angka putus sekolah yang tinggi,” kata Nasrullah kepada Redaksi24.com, Selasa (27/9/2022).
BACA JUGA: Dapodik 2022 Final, Kasus Putus Sekolah di Kabupaten Tangerang Tetap Tertinggi di Banten
Dia berharap Dindik melakukan pendataan anak putus sekolah yang lebih serius. Dengan kata lain, Dindik tidak asal berkoar terkait data anak putus sekolah.
Nasrullah berharap, pemerintah daerah memiliki program yang dapat menarik minat anak untuk bersekolah, termasuk ke sekolah swasta, bukan hanya fokus pada sekolah negeri.
“Sekolah negeri aja masih mengeluarkan biaya, seperti beli seragam, beda sedikit biaya yang dikeluarkan dengan swasta,” ujarnya.(Deri/Difa)