Scroll untuk baca artikel
Lainnya

Memotret Tipe dan Sebutan Anak dalam Al-Qur’an

Avatar photo
×

Memotret Tipe dan Sebutan Anak dalam Al-Qur’an

Sebarkan artikel ini
Memotret Tipe dan Sebutan Anak dalam Al-Qur’an
Dr. Zulkifli, MA

OLEH  : Dr. Zulkifli, MA

SETIAP orangtua pada hakikatnya mendambakan anak-anak yang sholih dan sholihah, jika ada selalu menjadi penyemangat hidup ataupun ketika jauh selalu dirindukan. Memiliki buah hati sebuah kebanggaan karena suatu saat anak akan menggantikan cerita dan pelanjut sejarah kedua orangtuanya. 

Advertising
Scroll kebawah untuk Baca Berita

Dalam mendidik dan membina anak-anak yang merupakan calon pemimpin di kemudian hari, mereka harus dipersiapkan dengan baik dan benar.  Mencetak anak anak yang baik dan benar diawali dari kedua orangtuanya sholih dan sholihah. 

Anak-anak tentukan harus mendapatkan lingkungan yang tumbuh kembang dengan kesalehan kedua orangtuanya. Mereka harus digali potensi dan bakatnya sehingga berkembang dengan semaksimal mungkin. 

Faktor sadar dan sabar dalam memberikan asupan jasmani disertai asupan ruhani berupa keteladanan dalam beragama dengan bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits tentunya orang tua memiliki harapan karakternya baik dan benar dalam hal ini Islami. 

Di dalam Al Qur’an penyebutan tipe anak ada 4 macam berdasarkan pola pendidikan dan pengajarannya di keluarga. Diantaranya sebagai berikut;

  1. Qurrota A’yun artinya penyejuk hati, penentram jiwa bisa jadi menyejukkan pandangan mata. Sebagaimana firman Allah SWT, artinya ; Dan orang-orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”(QS. 25:74). 

Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu pernah berkata, ” makna Qurrota ‘Ayun adalah keturunan yang selalu mengerjakan ketaatan, dengan ketaatannya dia mampu membahagiakan kedua orang tuanya dunia dan akhirat. Anak yang dikatakan Qurrota Ayun   sejak kecil senantiasa taat, menurut jika diajari membaca dan menghafal Al-Qur’an serta senantiasa selalu ikut berjamaah ke masjid bersama dengan kedua orangtuanya.

  1. Sebutan yang kedua yaitu Ziinatun yang artinya Perhiasan.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT (QS.18:46) yang artinya; ” Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

Adapun maksud dari perhiasan dunia adalah kedua orangtua merasa sangat bangga dengan hal-hal baik yang dilakukan oleh anak, sehingga orangtua pun ikut terbawa nama baiknya dan anak juga pembawa rasa senang kedua orangtuanya.

  1. Sebutan untuk anak adalah Fitnah yang memiliki arti ujian atau cobaan.

Di dalam Al-Qur’an surat 64:15 Allah SWT berfirman yang artinya; ” Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah pahala yang besar”.

Makna fitnah adalah ujian yang bisa memalingkan kedua orangtua dari ketaatan atau terjerumus dalam perbuatan maksiat. 

Anak merupakan amanah yang siap menguji kedua orangtuanya, maka berhati-hatilah, jangan terlena dan tertipu sehingga kedua orangtuanya bisa melanggar perintah Allah. Perbaikilah cara mendidik dan membina kenali Allah dengan dekat dengan cara beribadah bersama ajak ke masjid bersama sama, ajari anak berempati kepada orang lain dan luangkan waktu kebersamaan bersama keluarga.

  1. Anak disebut Aduwwun artinya Musuh.

Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman QS. 64:14, yang artinya; “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. 

Makna dari Adduwun adalah musuh orang tuanya yang melalaikan dan menjerumuskan orang tuanya. 

Dengan melihat potret macam dan tipe anak dalam Al-Qur’an kita mengambil hikmah dan pelajaran di dalamnya;

  1. Kedua orangtua harus bisa memberikan keteladan dalam kebaikan,
  2. Kedua orangtua harus bisa menjadi guru yang baik dalam memberikan pembelajaran kehidupan

3. Dan orangtua harus bisa menjadi idola bagi  anak-anaknya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk pribadi dan bagi pembaca yang lain aamiin. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *