Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Harga Telur Ayam di Kabupaten Tangerang Melonjak

Avatar photo
×

Harga Telur Ayam di Kabupaten Tangerang Melonjak

Sebarkan artikel ini
Harga Telur Ayam di Kabupaten Tangerang Melonjak
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat mengatakan, kenaikan harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional dipengaruhi akibat adanya kenaikan harga pakan.

KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.COM – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Banten mencatat, per 23 Agustus 2022 telur ayam di sejumlah pasar harganya melonjak naik hingga 40 persen.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat mengatakan, kenaikan harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional dipengaruhi akibat adanya kenaikan harga pakan.

Advertising
Scroll kebawah untuk Baca Berita

Ia mengungkapkan, untuk harga telur ayam di pasar tradisional Kabupaten Tangerang saat ini bervariasi, mulai dari Rp28 ribu per kilogram, Rp30 ribu hingga Rp31 Ribu per kilogram.

“Harga normal telur Rp22 ribu, ada kenaikan Rp9 Ribu atau sekitar 40%,” kata Nordat kepada Redaksi24.com, Selasa (23/8/2022).
BACA JUGA: 

Kendati demikian, Nordat mengklaim terjadinya kenaikan harga telur tidak mempengaruhi komoditas lainnya, seperti cabai merah keriting, cabai merah besar, bawang merah dan sayur-sayuran.

Dia memastikan harga komoditas sayur mayur tersebut masih stabil. Pihaknya berjanjai akan melakukan koordinasi dengan para peternak ayan dan pedagang lokal untuk memastikan kebutuhan pangan dan memenuhi suplai yang ada.

“Cabai masih stabil harga Rp60 ribu sampai Rp70 ribu. Jadi masih aman, pemantauan tetap dilakukan setiap hari, untuk tetap menjaga ketersediaan bahan pokok. Walau harga cukup tinggi namun ketersediaan mencukupi akan membuat nyaman masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, pedagang telur di Pasar Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Ryan Sunandar mengaku dikomplain sejumlah konsumen, sejak harga telur di kiosnya naik.

Padahal, kata Ryan, keuntungan harga itu mengikuti harga distributor dan disesuaikan dengan rata-rata pada pedagang telur lainnya di Pasar Tigaraksa.

“Ya kami juga bingung kalau jual normal, dari sananya (peternak) juga naik,” tandasnya.(Deri/Difa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *