REDAKSI24.COM- Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali melayangkan kritikan ke Pemkot Tangsel soal penanganan banjir saat rapat paripurna Nota Keuangan APBD tahun 2023, Kamis (29/9/2022).
Seperti diketahui, beberapa minggu lalu genangan air terjadi di beberapa titik di kota Tangsel pasca hujan deras.
Fraksi PSI melalui juru bicaranya Alex Prabu mengatakan, terkait masalah banjir di Kota Tangsel, Fraksi PSI meminta Pemerintah Kota agar membuat masterplan drainase yang terintegrasi dan menambah waduk-waduk resapan air serta melakukan pengerukan sungai-sungai yang mengalami pendangkalan.
Tidak hanya itu saja, kata Alex, Fraksi PSI juga mendorong adanya rapat koordinasi yang lebih mendalam, seperti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mengundang para stakeholder yang terlibat seperti para OPD terkait, para pengembang, warga masyarakat terdampak.
“Fraksi PSI meminta Pemkot Tangsel untuk
mengantisipasi penanganan banjir yang lebih comprehensif dan terarah, terutama menghadapi bulan Oktober sampai Desember yang diperkirakan curah hujan akan meningkat,” katanya.
Ditanya soal anggaran untuk penanganan banjir usai rapat paripurna, Alex mengatakan, untuk program penanganan banjir mulai dari pembangunan sumur-sumur resapan hingga naturalisasi sungai, pemkot Tangsel menganggarkan sekitar Rp 200 miliar di APBD 2023.
“Tahun ini anggarannya untuk penanganan penanggulangan banjir sekitar Rp.200 miliar,” ujarnya.
Alex yang juga merupakan anggota Komisi IV DPRD Tangsel itupun menuding Walikota Tangsel Benyamin Davnie gagal menyusun prioritas kerja dan anggaran dengan baik. Akibatnya banjir kembali melanda Tangsel.
“Pak ben harus menyelesaikan ini, kalau tidak berhasil tangani persoalan banjir berarti dia gagal sebagai Walikota. Dia punya waktu dua tahun lagi, coba dimaksimalkan,”tegasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyebutkan penyebab banjir di wilayahnya karena penumpukan sampah.
“Karena dari pengalaman kita di luar sedimentasi pasir tanah dsbnya selalu itu ada (penumpukan, red) sampah,”katanya.
Benyamin menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kota Tangerang soal adanya penyebab banjir di wilayahnya.
“Kita juga sudah koordinasi dengan Kota Tangerang, misalnya, seperti penyempitan lahan di Graha yang ujung itu atau bottle neck,”ujarnya. (van)