KOTA TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID – Andreas Pamungkas saksi tim hukum pasangan calon (Paslon) Faldo Maldini-Fadhlin Akbar mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang untuk dimintai keterangan terkait laporan dugaan pembagian tiket gratis pertandingan sepakbola antara Persikota melawan PSPS Pekanbaru yang dilakukan pasangan calon (Paslon) nomor urut 3 Sachrudin-Maryono Hasan.
“Kami menindaklanjuti panggilan Bawaslu terkait laporan kami sebelumnya tentang adanya dugaan pelanggaran pemilu yang diduga dilakukan paslon 03 Sachrudin-Maryono. Yang kami laporkan terkait postingan sosial media soal pembagian dua ribu tiket gratis pertandingan sepakbola antara Persikota melawan PSPS Pekan Baru pada 25 September 2024. Dan kami juga menemukan bukti foto serah terima tiket yang diberikan ke manajemen Persikota ke bapak Sachrudin secara gratis,”kata Andreas saat ditemui di kantor Bawaslu, Rabu (9/10/2024).
Andreas mengatakan, kami juga menemukan dugaan upaya menghilangkan barang bukti berupa postingan media sosial yang dihapus pada 28 September 2024.
“Hal tersebut menindikasikan adanya upaya menghilangkan barang bukti paslon 03 yang menghapus postingan di sosial media,” ujarnya.
Andreas menjelaskan, apa yang dilaporkan ini sudah sangat jelas pelanggaran pidana pemilu. Menurutnya, konsekuensi dari laporan ini adalah pidana penjara, bahkan diskualifikasi. Lebih lanjut juga dijelaskan, di dalam pasal 187 A ayat 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dan Junto 73 yang hukumnya cukup berat dengan sanksi denda Rp.1 milliar dan 1 tahun dan ancaman diskualifikasi.
“Kami Tim Hukum berkeyakinan sudah terbukti, dan sangat yakin bahwa ini jelas pelanggaran pemilu. Konsekuensi dari laporan ini ada pidana penjara, dan potensi diskualifikasi,” pungkasnya.
Andreas menuturkan, pihaknya juga telah menyertakan bukti tangkapan postingan sosial media paslon nomor urut 03 dan bukti foto penyerahan tiket gratis yang diberikan Paslon Sachrudin ke pihak bawaslu untuk ditindaklanjuti.
“Yang kami serahkan ke Bawaslu adalah bukti tangkapan layar sosial media dan bukti foto penyerahan tiket gratis oleh manajemen Askot PSSI,” ungkapnya.
Andreas juga meminta pihak Bawaslu Kota Tangerang untuk bertindak tegas dan bekerja tuntas sehingga terjadi kejelasan atas tindakan-tindakan pelanggaran pemilu.
“Ini saatnya Bawaslu punya integritas, punya taring dan komitmen secara serius terhadap pelanggaran pemilu,” tutupnya. (van)