KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID –Seorang anak bernama Supriyanto tega membunuh bapaknya sendiri, Mustari (60) saat sedang tidur terlelap dengan memukul kepalanya menggunakan batu konblok. Diduga tersangka mengalami depresi berat setelah cerai dengan istrinya beberapa tahun lalu.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis 16 Mei 2024 sekitar pukul 02.00 WIB di Jalan Cut Nyak Dien No 32, Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.
Supriyadi, adik pelaku mengatakan, kakaknya memiliki gangguan kejiwaan akibat depresi semenjak diceraikan istrinya 10 tahun lalu. Setelah itu, Supriyanto kerap mengamuk dan marah-marah sambil membawa pisau.
“Karena kondisi itu, orang tua saya sempat membawa kakak ke rumah sakit jiwa sebanyak empat kali,” katanya, Jumat (17/5/2024).
BACA JUGA : Mahasiswa Minta Kejagung Lanjutkan Kasus Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa Tangerang
Pada saat dirawat di rumah sakit jiwa, Kata Supriyadi, pelaku berperilaku baik hingga akhirnya diizinkan pulang ke rumah. Namun, sebelum terjadi aksi pembunuhan, pelaku kerap membuat gaduh hingga menganggu warga sekitar.
Karena hal itu, korban mengatakan akan membawa pelaku kembali ke rumah sakit jiwa (RSJ). Diduga perkataan itu membuat pelaku marah, hingga menghabisi nyawa ayahnya tersebut.
BACA JUGA : Dinilai Tidak Becus Bekerja, Mahasiswa Minta Mendagri Ganti PJ Bupati Tangerang
“Sempat ada omongan dari bapak, kalau kakak saya mau dibawa ke RSJ, karena sering ngamuk-ngamuk enggak jelas. Mungkin dari situ kakak marah dan membunuh bapak,” ujar Supriyadi.
Sementara itu, Imron, Ketua RT 02 mengatakan, pembunuhan itu diketahui setelah pihak keluarga menemukan korban telah tewas di dalam kamar.
“Iya kita kaget pada saat pagi-pagi, teriak-teriak minta tolong ada pembunuhan, ternyata warga saya dan masih saudara saya,” katanya.
BACA JUGA : Polres Tangsel Tangkap Produsen Tembakau Sintetis di Apartemen Serpong
Imron membenarkan jika pelaku punya riwayat gangguan jiwa. Namun ia tidak menyangka pelaku sampai menghabisi orang tuanya sendiri.
“Pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Sepatan dan mengaku membunuh ayahnya. Awalnya Polisi tidak percaya, begitu mendapat informasi ada pembunuhan baru menahan pelaku,” ucapnya. (van)