KABUPATEN TANGERANG,REDAKSI24.CO.ID – Revitalisasi Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, memasuki babak baru. Setelah rusuh diserang sekelompok orang berseragam Ormas, Pasar Kutabumi kembali ricuh dengan penolakan pedagang terhadap pemasangan plang rencana peremajaan pasar tradisional itu.
Kericuhan terjadi saat ratusan personel gabungan dari Satpol PP dan TNI/Polri dikerahkan untuk memasang plang pengumuman rencana revitalisasi Pasar Kutabumi, pada Selasa (24/10/2023) sore.
Berdasarkan pantauan Redaksi24.co.id, sebelum ricuh, sekitar pukul 15.00 WIB ratusan pedagang melakukan aksi penolakan rencana pemasangan plang revitalisasi dengan melakukan aksi duduk massal memblokade jalan.
BACA JUGA: Direksi Perumda Pasar NKR Sebut Mantri Pasar Kutabumi sebagai Oknum
Upaya komunikasi antara kedua belah pihak yang tidak mendapatkan titik temu, membuat aparat gabungan mulai bertindak represif.
Kondisi memanas disertai aksi saling dorong pun terjadi di lokasi tersebut. Hingga akhirnya konsentrasi massa pecah dengan tembakan air dari kendaraan water cannon yang didatangkan Polresta Tangerang.
Ratusan pedagang, khususnya kaum wanita, terlihat menjerit sambil menangis histeris, saat dua unit kendaraan taktis milik kepolisian maju menerobos kerumunan massa sambil menembakan air.
“Ya Allah pak, ini tempat kami mencari nafkah keluarga kami, jangan ganggu tempat kami cari nafkah,” teriak seorang ibu pedagang sambil menangis histeris.
BACA JUGA: Soal Rusuh Pasar Kutabumi, Aktivis GMNI Sebut Perumda Pasar NKR Cuci Tangan
Namun, teriakan itu tidak mampu menghalangi aparat gabungan untuk terus merangsek maju demi bisa memasang plang revitalisasi di pasar tradisional tersebut.
Setelah sedikit bersusah payah dengan memecah konsentrasi massa serta mengabaikan teriakan histeris pedagang, aparat gabungan akhirnya berhasil memasang plang revitalisasi sekitar pukul 18.00 WIB.
Di lokasi, Wakapolreta Tangerang, AKBP Indra Mardiana menegaskan, pengerahan personel gabungan merupakan bentuk pengawalan program revitalisasi yang telah dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
“Kami menerjunkan sebanyak 450 personel gabungan,” katanya.
BACA JUGA: Ditanya Hasil Hearing dengan Pedagang Pasar Kutabumi, Pj Bupati Tangerang Kabur!
Indra menjelaskan penggunaan water cannon dalam kericuhan plang revitalisasi itu merupakan upaya untuk publik addres atau menegur para pedagang saat melakukan aksi blokade jalan.
“Semua berjalan kondusif, tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” klaimnya.
Sejumlah warga yang menyaksikan kericuhan tersebut ikut menangis melihat ratusan aparat keamanan memaksa masuk ke pasar. Mereka menyayangkan tindakan aparat gabungan tersebut.
Mereka menyebut hanya demi memasang plang revitalisasi, aparat keamanan harus mendesak pedagang yang mencoba untuk mempertahankan hak-hak dasarnya dalam mencari penghidupan di pasar rakyat tersebut.
“Ini mah edan, mau masang plang aja aparat pakai bawa-bawa mobil perang (water canon),” sindir Wati, seorang warga yang melintas di sekitar Pasar Kutabumi saat kericuhan terjadi.(Deri/Dif)