Scroll untuk baca artikel
EkonomiRegionalUMKMUmum

Benyamin Sebut Pengembangan UMKM Terkendala Pinjaman Kredit Perbankan   

×

Benyamin Sebut Pengembangan UMKM Terkendala Pinjaman Kredit Perbankan   

Sebarkan artikel ini

KOTA TANGSEL, REDAKSI24.CO.ID – Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyinggung soal sulitnya kualitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memperoleh pinjaman atau kredit dari perbankan.

Hal itu dikatakan Benyamin saat diskusi program Entrepreneur Hub Finance di Gedung Galeri UMKM Tangsel, Kamis (22/5/2025).

Advertising
Scroll kebawah untuk Baca Berita

“Jadi tahapan pertama berkaitan dengan pinjaman, jadi dikurasi oleh perbankan, kementerian, nanti UMKM ikuti pelatihan-pelatihan berkaitan dengan penggunaan uang hingga pertanggungjawaban,” katanya.

Benyamin mengatakan, permasalahan yang sering terjadi dalam pengembangan usaha yakni terkait prosedur dalam agunan. Oleh karenanya, sambung Benyamin, diperlukan pemahaman dan pendampingan bagi seluruh pelaku UMKM termasuk di wilayah Tangsel yang jumlah pelaku UMKM hampir 100 ribu.

“Ini kan terkait prosedur saja, jadi diperlukan pemahaman dan pendampingan bagi UMKM. Di Tangsel hampir 100 ribu pelaku UMKM di Tangsel ini, dan didominasi sama kuliner, fashion, kerajinan, ada lagi industri film, maupun jenis lainnya,” ujarnya.

BACA JUGA : Mahasiswa UNIPI Tangerang Terpaksa Pinjol untuk Bayar UKT

Sementara itu, Wakil Menteri UMKM Republik Indonesia (RI), Helvi Moraza mengatakan bahwa Entrepreneur Hub merupakan komitmen pemerintah kepada UMKM agar terus naik kelas.

“Bicara masalah UMKM itu persoalan klasiknya ya permodalan, di samping itu ya perluasan pasar. Nah, Ehub ini dibikin beberapa tahapan, ada Ehub, Ehub Finance kemudian Ehub terpadu, ini jadi bagian dari komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bagaimana mendorong dan memberdayakan, menaikan kelas UMKM,” katanya.

BACA JUGA : Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Terlibat Pabrik Limbah Ilegal, AMPD: Ini Bukan Sekadar Skandal, Ini Kejahatan Lingkungan!

Helvi menuturkan, diperlukan kolaborasi dengan pemerintah daerah khususnya di Tangsel sebagai kota jasa, perdagangan dan ekonomi kreatif.

“Selama ini di daerah sudah jalan. Yang tinggal bagaimana UMKM ini dicoba dinaik kelaskan,” pungkasnya.

Upaya dalam menaikan kelas UMKM kata Wamen yakni ada dua kebutuhan dasar. Pertama, pelatihan literasi keuangan, bimbingan produk, kedua persoalan permodalan.

“Nah permodalan ini macam-macam isunya. Ada yang menyatakan bank tidak mau begitu saja, ada benarnya. Tetapi di satu sisi, subsidi pemerintah kepada KUR untuk benar-benar dilaksanakan dengan baik. Jadi baik itu ada di kedua belah pihak, perbankan memberikan kemudahan dan UMKM nya juga harus sadar bahwa itu pinjaman, jadi harus dibalikin, supaya siklus permodalan itu terjamin dengan baik,” katanya.

Persoalan tersebut lah menjadikan dasar Ehub Finance hadir di Tangerang Selatan, sehingga permasalahan tersebut dapat selesai.

“Dimana UMKM dapat bimbingan masalah keuangan, kemudian nota produk, lalu komitmen dari perbankan untuk memfasilitasi itu,” ungkapnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *