KABUPATEN TANGERANG,REDAKSI24.CO.ID–Kapal penangkap sampah (Interceptor) bantuan Band kenamaan asal Inggris Coldplay kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah sampai di Tanjung Burung. Namun walau belum digunakan karena masih dalam tahap persiapan operasional, akibat banyaknya sampah yang dibuang di Sungai Cisadane, dan kapal tersebut berada di tengah-tengah sungai, membuat kini kapal tersebut sudah dipenuhi sampah yang menyangkut.
Melihat kondisi itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid meminta SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang untuk bisa memaksimalkan keberadaan interceptor pemberian Coldplay tersebut untuk bisa mengurangi sampah di sungai Cisadane.
“Sampah di Cisadane berasal dari beberapa daerah seperti Bogor, Tangsel, Kota Tangerang termasuk dari Kabupaten Tangerang sendiri. Namun karena kita berada di muara Cisadane maka kita memiliki kewajiban besar untuk bisa mengurangi sampah agar tidak masuk ke laut. Untuk itu keberadaan kapal penangkap sampah dari Coldplay melalui The Ocean Cleanup ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,” jelas Sekda saat melihat langsung persiapan pengoperasionalan interceptor seharga lebih dari Rp.12 miliar tersebut.
BACA JUGA:Coldplay Berikan Bantuan Kapal Penangkap Sampah Ke Pemkab Tangerang Untuk Bersihkan Cisadane
Bahkan untuk lebih mengoptimalkan keberadaan interceptor tersebut, pria yang akrab disapa Rudi Maesyal ini, mengusulkan untuk bisa memiliki bak penampung sampah tambahan di kapal yang diberi nama Neon Moon II ini.
“Jika ada bak sampah tambahan, maka saat bak utama tengah ditarik ke lokasi pengolahan maka bak sampah cadangan bisa dipergunakan sehingga interceptor bisa terus bekerja. Jadi kita harus tanyakan kepada The Ocean Cleanup sebagai pembuat bagaimana cara kita bisa memiliki bak penampung sampah cadangan ” ujar Rudi Maesyal.
BACA JUGA: Mayat Laki-Laki Yang Mengambang di Sungai Cisadane Ternyata Warga Bogor
Dalam kesempatan tersebut, tak lupa atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tangerang, Rudi Maesyal mengucapkan terima kasih kepada Coldplay, The Ocean Cleanup termasuk kepada pemerintah Belanda yang telah membantu penanganan sampah di sungai Cisadane dengan memberikan bantuan interceptor.
“Mudah mudahan kita bisa memanfaatkan alat canggih ini untuk bisa mengurangi sampah di sungai Cisadane,” jelasnya.
Sementara itu Kepala DLHK Kabupaten Tangerang Fachrul Rozi menjelaskan Interceptor hibah dari Coldplay ini rencananya baru akan dioperasikan pada 31 Januari mendatang. Pasalnya untuk bisa dioperasionalkan, ada beberapa hal yang harus disiapkan terlebih dahulu seperti pemasangan jala untuk menggiring sampah masuk ke interceptor, termasuk pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu (TPST) untuk menampung dan mengolah sampah hasil tangkapan interceptor di sungai Cisadane.
BACA JUGA: DLHK Kabupaten Tangerang Buka Wacana Gandeng Swasta Untuk Angkut Sampah
“Banyak persiapan yang harus kita lakukan terlebih dahulu agar pengoperasionalan interceptor tersebut bisa benar-benar optimal, mulai dari jala penggirang sampah, proses penambatan kapal, dan yang tak kalah pentingnya pembangunan TPST yang bi menampung sampah hasil tangkapan interceptor di sungai Cisadane,” jelas Fachrul Rozi.
Bahkan menurut Fachrul Rozi, nantinya di TPST yang tengah dipersiapkan tidak hanya untuk menampung saja tetapi bisa mengolah sampah yang didapat agar kembali memiliki nilai ekonomis.
“Sampah plastik akan kita olah untuk dijadikan berbagai keperluan salah satunya paving block dan sampah organik akan kita jadikan pupuk serta makanan maggot sehingga hasilnya bisa dijadikan pakan ternak. Dengan begitu sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir akan benar-benar berkurang,” jelas Fachrul Rozi.
Dalam pengoperasionalan interceptor dan TPST yang tengah dibangun Fachrul Rozi menjelaskan selain pegawai di DLHK, pihaknya akan banyak melibatkan warga sekitar. Hal tersebut sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang tengah dijalankan Pemkab Tangerang.
“Kami ingin menyerap tenaga masyarakat lokal sehingga keberadaan interceptor dan TPST disini bisa benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” pungkasnya. (Hendra)