KOTA TANGSEL, REDAKSI24.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel mengumumkan alokasi belanja daerah untuk tahun anggaran 2025 yang di proyeksikan sebesar Rp 4,5 triliun atau tepatnya Rp 4.518.529.672.249.
Anggaran tersebut terdiri dari Belanja Daerah Tahun 2025 direncanakan sebesar Rp 4.468.529.672.249, adapun alokasinya untuk Belanja Operasi sebesar Rp 3.235.764.477.253, Belanja Pegawai dialokasikan sebesar Rp 1.301.275.621.970, Belanja Barang dan Jasa dialokasikan sebesar Rp 1.781.356.628.283, Belanja Hibah dialokasikan sebesar Rp 153.132.227.000.
Sementara, Pendapatan Daerah dianggarkan sebesar Rp 4 triliun atau Rp 4.088.529.672.249, dengan rincian, Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan Rp 2.575.511.876.639 yang bersumber dari Pajak Daerah sebesar Rp 2.352.408.660.390, Retribusi Daerah sebesar Rp134.675.065.000, Hasil Kekayaan Daerah yang dipisahkan sebesar Rp 735.000.000, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah sebesar Rp 87.693.151.249
Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, proyeksi APBD tahun 2025 juga merupakan penjabaran dari rencana pembangunan jangka menengah 2021-2026, dengan tema pembangunan daerah Tahun 2025 adalah “Peningkatan Kualitas Tangsel Unggul, Inovatif dan Layak Huni”.
Menurutnya, guna percepatan pencapaian pembangunan tersebut, ditetapkan 4 prioritas pembangunan di tahun 2025, meliputi peningkatan kualitas dan kompetensi sumberdaya manusia, mendorong pertumbuhan investasi sektor perdagangan dan jasa termasuk ekonomi kreatif, meningkatan konektivitas dan kualitas sarana dan prasarana perkotaan, serta penguatan kualitas pelayanan publik melalui inovasi tata kelola pemerintahan.
“Proyeksi APBD tahun 2025 ini merupakan penjabaran RAPBD tahun 2021-2026,”kata Benyamin saat Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian pidato Walikota Tangsel perihal nota keuangan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD tahun 2025, di gedung DPRD Tangsel, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, Kamis (12/9/2024).
Benyamin mengungkapkan, situasi dan kondisi serta tantangan pembangunan kota saat ini cukup dinamis. Tuntutan, kebutuhan dan kepentingan pembangunan kota juga semakin kompleks. Apalagi tahun 2025, lanjutnya, diprediksi perekonomian masih dipengaruhi oleh kondisi ketidakpastian secara global, yang belum tentu dapat dikendalikan sepenuhnya.
“Oleh karena itu, postur APBD yang diproyeksikan nantinya harus dapat kita jaga, agar tetap efektif dan fokus kepada program-program prioritas pembangunan kota yang sudah kita tetapkan, khususnya dapat menjadi stimulus perekonomian kota, sekaligus mampu mewujudkan asumsi-asumsi kerangka ekonomi makro sebagaimana yang ditetapkan dalam KUA PPAS 2025,”ujarnya. (Red)