KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, berupaya secara terus menerus menurunkan angka resiko stunting. Upaya berkelanjutan itu demi mendukung pelaksanaan program Pemerintah Pusat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan akselerasi penurunan stunting guna menyokong pelaksanaan program ekonomi hijau (Green Economy).
Sekda menjelaskan, ekonomi hijau adalah salah dari enam strategi transformasi ekonomi Indonesia untuk mencapai visi 2045. Maka itu, pemerintah daerah mengemban amanat serta tugas untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA).
Dan lingkungan hidup untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Dimana ekonomi hijau memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk melakukan pengelolaan SDA secara lebih efisien dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Cegah Stunting, Pemkab Tangerang Gelar Lomba Cipta Menu Pangan Lokal
“Termasuk melalui transformasi produk unggulan dari yang semula berbasis produk tidak dapat diperbaharui menjadi produk dan jasa dapat diperbaharui dengan tetap memperhatikan potensi daerah, seperti pertanian, kelautan dan pariwisata,” kata Sekda, saat upacara Hari Otonomi Daerah ke 28 di Lapangan Raden Aria Yudhanegara, Puspemkab Tangerang, Tigaraksa, Kamis (25/04/24).
Berkaitan dengan hal itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi, Jumat (26/4/2024) menyatakan, angka keluarga beresiko stunting mennrun signifikan.
“Jumlah keluarga beresiko stunting tahun 2022 sebanyak 134 ribu keluarga. Tahun 2023 menurun menjadi 77 Ribu,” jelasnya.
Hendra memaparkan penurunan angka resiko stunting terjadi di seluruh kecamatan Kabupaten Tangerang. Namun terjadi penurunan di kawasan pantai utara (Pantura) Tangerang, seperti, Kosambi, Teluknaga, Pakuhaji, Mauk dan Kronjo.
“Kami berharap akan terus turun di 2024, apalagi program Gebrak Tegas sedang dijalankan saat ini,” imbuhnya.
BACA JUGA: DPRD Minta Pemkab Tangerang Perbaiki Jalur Wisata Tanjung Pasir
Penurunan angka Stunting di kawasan Pantura, menurut Hendra, tidak lepas dari peran PIK 2. Pengembang besar itu membantu penurunan stunting dalam bentuk pembangunan rumah layak huni.
PIK 2 juga membangun jamban sehat, air layak minum, pemberian makanan tambahan yang berasal dari dana bantuan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR).
“Bantuan CSR PIK2 menciptakan banyak desa mandiri, sehingga berdampak kepada penurunan stunting,” tandasnya. (Deri/Dif)