Scroll untuk baca artikel
Umum

Akademisi : Pembangunan Tol Kataraja Bisa Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Banten

Avatar photo
×

Akademisi : Pembangunan Tol Kataraja Bisa Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Banten

Sebarkan artikel ini
Akademisi : Pembangunan Tol Kataraja Bisa Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Banten

KABUPATEN TANGERANG,REDAKSI24.CO.ID–Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Dr.Hamdani, SE, MM, M.Pd, M.Ak menyambut positif pembangunan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Kataraja). Pasalnya menurut Hamdani, pembangunan tol yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut diyakini akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Banten khususnya bagi masyarakat di daerah yang dilintasinya,” ujar Hamdani kepada Redaksi24.co.id, Senin, (29/1/2024).

Hamdani menjelaskan selain kemudahan akses, manfaat ekonomi yang akan dirasakan dari pembangunan Tol Kataraja ini adalah akan semakin mempermudah distribusi barang. Dengan hal itu jelas Hamdani,  akan menekan harga barang yang akan dijual ke masyarakat.

Advertising
Scroll kebawah untuk Baca Berita

“Sebagai kawasan industri, maka keberadaan akses jalan baru ini akan disambut baik oleh para pengusaha. Karena akan memperlancar arus distribusi barang yang masuk dan keluar sehingga akan mampu menekan biaya sehingga produknya akan menjadi laku karena harganya semakin terjangkau,” jelasnya pria yang tinggal di Kecamatan Balaraja ini.

BACA JUGA: Diduga Gelapkan Surat-surat Tanah, Polda Banten Buru Mafia Tanah di Tangerang 

Dalam pelaksanaan pembangunannya, Hamdani berharap agar Tol Kataraja dibangun dengan kualitas tinggi, hal itu agar masyarakat bisa lebih lama merasakan manfaat dari keberadaan jalan tol ini.

“Dengan kualitas tinggi maka jalan akan tidak mudah rusak, sehingga tidak akan sering adanya perbaikan yang tentunya akan membuat terjadinya kemacetan,” jelas Hamdani.

BACA JUGA: Komisioner KPU di Tangerang Diduga Korupsi Anggaran Mamin dan Bimtek KPPS

Selain itu Hamdani berharap pemerintah juga harus bisa memberikan dampak positif yang berkepanjangan bagi masyarakat desa yang desanya dilintasi Tol Kataraja, salah satunya dengan memprioritaskan masyarakat desa untuk bekerja di Rest Area Tol Kataraja atau memprioritaskan pelaku usaha lokal yang menempati tempat-tempat usaha di Rest Area Tol Kataraja.

“Dengan diberikannya prioritas untuk bekerja dan berjualan, maka masyarakat desa di sekitar Rest Area Tol Kataraja perekonomiannya,” pungkasnya.

BACA JUGA: PIK 2 Tengah Bangun 2 Akses Baru di Teluknaga, Camat: Warga Pantura Akan Turut Menikmati Kemudahan Akses Untuk Ke Lokasi Wisata di PIK dan Jakarta

Dikutip dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)i panjang total tol Kertaraja mencapai 38,60 km dan melintasi 34 desa pada 6 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Jalan tol Kataraja merupakan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited project). Pembangunan Tol Kartaraja sendiri diprakarsai oleh PT Duta Graha Karya dengan nilai investasi sebesar Rp 23,22 triliun dengan masa konsesi 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Selain itu juga sebagai upaya dalam mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan di Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta, untuk Seksi 1 hingga 4 mulai dari Jalan Tol Sedyatmo hingga Kohod ditargetkan akan selesai konstruksinya dan dioperasikan pada tahun 2025, selanjutnya untuk Seksi 5 hingga 8 dari Kohod hingga Rajeg ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2026.

Berikut trase Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg: 

Seksi 1 Sedyatmo-Kosambi 6,7 Km 

Seksi 2 Kosambi-Teluknaga 3,7 Km 

Seksi 3 Teluknaga-Tanjung Pasir 3,1 Km 

Seksi 4 Tanjung Pasir–Kohod 3,65 Km 

Seksi 5 Kohod–Surya Bahari 5,15 Km

Seksi 6 Surya Bahari–Pakuhaji 5,5 Km

Seksi 7 Pakuhaji–Mauk 5,1 Km 

Seksi 8 Mauk–Rajeg 5,7 Km 

Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg juga memiliki dua buah Junction (JC) yaitu, JC Sedyatmo yang terkoneksi dengan Jalan Tol Prof. Sedyatmo, dan JC Rajeg yang terkoneksi dengan Tol Semanan-Balaraja. Di samping itu, terdapat pula tujuh Simpang Susun (SS), meliputi SS Kosambi, SS Teluk Naga, SS Tanjung Pasir, SS Kohod, SS Surya Bahari, SS Paku Haji, dan SS Mauk.

Selain itu dari laporan Sistem Informasi Proyek Unggulan KPBU Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, terlihat jelas jalur yang sudah disiapkan untuk pembangunan proyek ini. Di sisi utara rencana pembangunan kawasan kota baru PIK 2 ribuan hektare akan sangat terdongkrak dari rencana tol ini. Sedangkan di sisi selatan ada kawasan Balaraja, terutama kawasan Suvarna Sutera dan Telaga Bestari dan sekitarnya akan terhubung dengan tol ini Hal ini tentunya akan mempermudah akses jalan bagi masyarakat yang tinggal di perumahan-perumahan tersebut. (HEN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *