KABUPATEN TANGERANG, REDAKSI24.CO.ID – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Banten, gencar mengampanyekan Stop Boros Pangan kepada warga dan pelaku usaha swasta bidang pangan yang ada di daerah seribu industri tersebut.
Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Ir Asep Jatnika Sutrisno menjelaskan, pihaknya sudah menyosialisasikan Stop Boros Pangan kepada pelaku usaha swasta dan masyarakat umum.
Kampanye itu, kata dia, sebagai tindak lanjut instruksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan tindak lanjut keputusan Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional tentang panduan operasional gerakan selamatkan pangan dan gizi.
BACA JUGA: DPKP Kabupaten Tangerang Data Pelaku Usaha Pangan Segar
Sosialisasi Stop Boros Pangan pada Rabu (24/10/23) itu, mengundang perusahaan swasta bidang peternakan, pertanian, ritel dan LSM (lembaga swadaya masyarakat) bidang pangan.
“Kami minta pelaku usaha swasta dan LSM menyalurkan bantuan pangan yang masih layak konsumsi kepada warga yang membutuhkan, sehingga tidak dibuang begitu saja,” ujarnya.
Stake holder yang diundang dalam kampanye itu di antaranya PT Charoen Pokphan Jaya Farm, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Cibadak Indah Sari Farm dan Foodbank Of Indonesia (Foi) dan perwakilan organisasi kemasyarakatan.
Ia juga meminta masyarakat lebih efisien dalam mengonsumsi pangan. Sebab, menurut Asep, food waste atau makanan mubazir sampai saat ini volumenya masih tinggi.
Food waste adalah makanan yang siap disantap, tapi terbuang begitu saja dan menjadi sampah.
BACA JUGA: DPKP Petakan Ketahanan dan Kerentanan Pangan di Kabupaten Tangerang
Berdasarkan laporan Badan Pangan Nasional, limbah makanan yang biasa disebut food lose and waste ada sekitar 31 persen.
Merujuk Data Organisasi Pangan Global (FAO), sepertiga dari pangan yang diproduksi atau sekitar 1,3 miliar ton pangan terbuang setiap tahunnya.
“Kami minta masyarakat belanja secukupnya. Ini menjadi tugas bersama mengurangi boros pangan dan tidak mubazir,” ujar Asep.
Dia berharap masyarakat memahami pentingnya mengurangi food loss and waste, terutama mengantisipasi dampak el nino yang mengancam produksi pangan.
“Kami mengajak Stop Boros Pangan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan, karena dampaknya merugikan secara ekonomi dan lingkungan, saya berharap stop boros pangan dapat diterapkan dengan mengonsumsi makanan sampai habis tak bersisa,” ajaknya.
BACA JUGA: Ricuh Pasar Kutabumi Berlanjut, Polresta Tangerang Didemo Mahasiswa
Asep membagikan tips mengurangi boros pangan, diantaranya menyusun rencana menu makanan keluarga (meal plan), belanja bahan makanan sesuai kebutuhan, simpan makanan sesuai karakteristik bahan makanan.
Kemudian, mengonsumsi bahan makanan secara beragam sesuai kebutuhan dan olah kembali makanan berlebih serta membagikan makanan bila ada makanan berlebih.(Dif)